Permainan Anak Kota VS Anak Desa
15.13.00
1 Comment
ATN - Masa Kanak-Kanak adalah masa yang paling indah dan berkesan dalam hidup kita. Ketika itu, rasanya hidup tidak punya beban rutinitas dan tanggung jawab. Kita bisa puas bermain tanpa memikirkan uang dan lain-lainnya. Bahan dan alat apapun yang ada di sekitar kita bisa dijadikan bahan mainan. Selama masih bersama dengan teman-teman, apapun akan diubah menjadi mainan.
Bagi
anda yang menjalani masa kecil anda di desa, tentu anda akrab dengan
permainan tradisional yang identik dengan adu ketangkasan. Sementara,
bagi anda yang lahir dan besar di kota, anda tentu dikelilingi dengan
fasilitas bermain seperti di mall atau wahana permainan yang canggih.
Kali ini kami akan meringkas beberapa mainan yang menemani masa kecil
kita, baik bagi yang tinggal di desa maupun di kota.
1. Berenang di Desa VS Berenang di Kota
Jika
anda tinggal di desa, maka berenang adalah permainan yang paling
gampang untuk dilakukan. Bermodalkan celana pendek, anak-anak di desa
biasanya akan menghabiskan waktu yang sangat lama untuk bermain di
sungai. Bocah-bocah yang bertugas memandikan hewan peliharaannya juga
biasanya akan memandikan sapinya di sungai. Kegiatan di sungai tidak
berhenti hanya sekadar berenang saja, namun juga menangkap hewan-hewan
yang ada di sungai seperti siput atau ikan-ikan kecil.
Berenang di sungai
Waktu yang paling tepat untuk bermain di sungai adalah sepulang sekolah. Dan batas bermainnya adalah menjelang Maghrib. Kalau sudah Maghrib biasanya anak-anak di desa akan cepat-cepat pulang karena menurut orangtua mereka banyak “makhluk halus” yang siap menangkap mereka jika masih bermain.
Berenang ala di kota
Sementara
di kota, kalau orangtua anda cukup kaya, maka anda bisa berenang di
rumah atau di wahana permainan air yang tersebar di sudut-sudut kota.
Kolam renang umum juga banyak disediakan dinas pemerintah setempat
sebagai fasilitas bagi warganya. Di kolam renang umum seperti ini
permainan hanya terbatas pada berenang. Sementara, jika berenang di
wahana air, anda akan menemukan banyak sekali permainan yang menarik
dan memantang. Di masa-masa libur, berenang mungkin tidak lagi menjadi
hal yang menarik, karena kolam umum biasanya akan sangat dipadati oleh
pengunjung. Jangankan untuk berenang dengan puas, bergerak saja rasanya
sulit.
2. Petak Umpet di Desa VS Di Kota
Main
petak umpet di desa akan membawa anda ke permainan petak umpet yang
jauh lebih rumit. Teman anda bisa meningkatkan “skill” bersembunyinya,
dari bersembunyi di balik pohon, hingga naik ke atas pohon. Anda juga
harus siap-siap mencari teman yang mengumpet di dekat kandang ternak,
di balik semak-semak ilalang yang gatal atau bahkan masuk ke dalam
hutan kecil di sekitar area bermain anda.
Main Petak Umpet di Desa
Seperti
permainan lainnya, permainan petak umpet ini akan berakhir seiring
terdengarnya panggilan adzan. Anak-anak di desa percaya jika adzan
Maghrib sudah terdengar dan masih ada yang bermain petak umpet, maka
mereka akan selamanya hilang dan tidak pernah ditemukan.
Main Petak Umpet di Kota
Permainan
petak umpet di kota juga tidak kalah seru, asalkan komplek rumah anda
cukup luas. Permainan ini lebih seru lagi jika ada rumah kosong di
sekitar tempat anda tinggal. Biasanya, hanya anak-anak bernyali
besarlah yang berani “ngumpet” di rumah kosong. Permainan petak umpet
juga bisa dimainkan di dalam rumah, hanya saja anda harus siap-siap
mendegar “repetan” ibu jika rumah mendadak menjadi berantakan karena
kita sibuk mencari tempat bersembunyi.
3. Playground vs Sawah
Jika
anda dibesarkan di desa, kemungkinan besar tempat tinggal anda dekat
dengan ladang/sawah. Di sini, layaknya sebuah playground yang memiliki
banyak pilihan mainan, anda bisa memainkan banyak hal. Bagi anak-anak
perempuan, inilah tempat terbaik untuk berburu bahan “masakan” seperti
bekicot, umbi-umbian dan daun-daunan.
Bermain Di Sawah Ala Anak Desa
Sementara,
untuk anak laki-laki, biasanya mereka berburu belut, belalang atau
burung. Bermain di “playground” ini artinya harus siap-siap dimarahi
ibu karena baju kotor akibat lumpur. Namun, setelah permainan yang
mengasyikkan dan penuh canda tawa, dimarahi ibu rasanya tidak ada
apa-apanya.
Playground Anak Kota
Bagi
anda yang tinggal di kota, playground tersedia di taman-taman kota dan
mall. Namun, fasilitas di taman kota sering kali tidak terawat,
sehingga pilihan lebih sering jatuh pada mall. Di mall anda akan
dimanjakan dengan mesin permainan yang dijalankan dengan koin khusus.
Selain bermain anda juga bisa mendapat hadiah dari tiket yang anda
kumpulkan dari hasil ketangkasan anda mencetak skor di mesin. Namun
permainan di mall seperti ini cenderung didesain untuk permainan satu
atau dua orang saja, tidak permainan massal seperti di sawah.
4. Masak-masakan Ala Desa vs Kota
Di
desa, main masak-masakan mungkin sudah sampai level memasak
sebenarnya. Karena semua bahan yang dimasak adalah bahan-bahan yang
benar-benar bisa dimakan. Anak-anak di desa biasanya akan mengumpulkan
bahan seperti; siput, bekicot, ikan-ikan kecil, lalu dibakar dengan api
unggun kecil yang dibuat dari ranting-ranting yang berserakan di
sekitar tempat bermain. Alat masaknya bisa apa saja; batang bambu,
batok kelapa atau pelepah pisang. Setelah dimasak, biasanya makanan itu
akan disantap dengan teman-teman. Seperti apa rasanya? mungkin tidak
enak, namun makan bersama teman-teman selalu jadi momen spesial yang
tidak bisa dilupakan.
Masak-Masakan di Desa
Sementara
di kota, main masak-masakan di kota akan sangat seru karena
fasilitasnya sudah mewah. Banyak sekali toko-toko yang menjual alat
masak-masakan mini yang sesuai dengan proporsi anak-anak. Bahkan di
mall-mall sudah banyak sekali dibuka cooking class khusus anak-anak,
dimana anak-anak akan bermain masak-masakan dengan alat-alat dan
pendamping yang profesional.
Masak-Masakan Ala Anak Kota
Dimanapun
kita melalui masa kecil kita, masa kecil tetaplah masa paling indah
yang akan tetap kita kenang. Saat kita kecil, tidak ada gadget yang
tiap saat berbunyi dan mengganggu aktifitas kita. Kita juga punya
banyak sekali teman untuk melalui suka dan duka.
Jadi,
sebaiknya mulai dari sekarang kita pertimbangkan dengan bijak, masa
kecil seperti apakah yang ingin kita ciptakan untuk anak-anak kita
kelak. Tidak harus di kota atau di desa, yang pasti kita harus bijak
untuk memberikan yang terbaik agar masa kecil mereka menjadi indah.
Seperti halnya masa kecil kita. Seperti seharusnya masa kecil semua
orang. (HLH/atn)
sumber: 1
Semua berita yang ada di website anda sangat menarik perhatian untuk di simak, salam sehat. . . !! Semoga beritanya dapat bermanfaat! share ya gan, thanks nih!!
BalasHapus