Misteri Manusia Serigala (Werewolf)
02.51.00
 1 Comment 
Berita Aneh Tapi Nyata - Hai bro jumpa lagi ya, nah sekarang topik kita beralih kemakhluk jadi-jadian dan sejenisnya, bagaimana kita melihat
 transfigurasi seorang manusia menjadi manusia serigala/werewolf dan 
kenapa mereka sampai mengalaminya, apakah disengaja atau tidak, disini 
kita akan coba menelaahnya,  bukan begitu bro..seep, sekarang sebelum ada yang berubah wujud baiknya kita langsung aja ke artikelnya, okey bro. cekidot.
   
Herodotus, sejarawan Yunani dari abad V SM, mengatakan pada kurang lebih 2.400 tahun lalu, bahwa penduduk di daerah yang sekarang bernama Lithuania dan Polandia, mengaku berubah menjadi manusia serigala selama beberapa hari dalam setahun.
  
Lalu, ada juga yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi manusia serigala/werewolf karena digigit oleh werewolf lain. Ini membuatnya menjadi sama seperti legenda Vampire. Ada lagi yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi manusia serigala/werewolf karena dikutuk.
Tetapi, kebanyakan legenda percaya kalau transfigurasi seorang manusia menjadi werewolf terutama diakibatkan oleh kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas satanic atau sihir.
Pandangan ini meluas pada abad pertengahan di Eropa yang diiringi dengan perburuan manusia serigala/werewolf, vampire dan penyihir. Di Perancis sendiri, antara tahun 1520 hingga tahun 1630, ada sekitar 30.000 orang yang ditangkap karena dianggap sebagai manusia serigala/werewolf. Kebanyakan dari tersangka ini kemudian menjalani penyiksaan dan interogasi yang keji hingga tewas.
Walaupun sering dianggap sebagai aktifitas satanic, ada sebuah kisah yang cukup membingungkan.
Pada tahun 1692, seorang pria berusia 80 tahun yang bernama Thiess dari Livonia memberikan kesaksian di bawah sumpah kalau ia dan beberapa teman lainnya adalah werewolf yang disebutnya sebagai "Anjing pemburu Tuhan".
Ia mengklaim kalau mereka adalah perajurit yang diutus Tuhan untuk memburu para penyembah setan dan para penyihir. Thiess juga mengatakan kalau kelompok werewolf seperti dia juga terdapat di Rusia dan Jerman.
Kesaksian Thiess dianggap sebagai penghujatan terhadap Tuhan dan ia dihukum 10 kali cambukan karenanya
 Sepertinya
 sulit mengabaikan keberadaan makhluk ini. Jika manusia serigala 
hanyalah sebuah cerita rakyat, dongeng atau rekaan Holywood, mengapa 
kisah penampakan makhluk ini bisa tersebar ke seluruh dunia sejak ribuan tahun yang lalu?
Sepertinya
 sulit mengabaikan keberadaan makhluk ini. Jika manusia serigala 
hanyalah sebuah cerita rakyat, dongeng atau rekaan Holywood, mengapa 
kisah penampakan makhluk ini bisa tersebar ke seluruh dunia sejak ribuan tahun yang lalu?
Dan jika kisah werewolf baru muncul beberapa puluh tahun belakangan, mungkin kita bisa berargumen kalau televisi dan media yang telah menyebarkannya. Tetapi, sepertinya setiap wilayah di dunia, punya kisah manusia serigala/werewolfnya masing-masing.
Jadi, apakah makhluk yang disebut manusia serigala/werewolf benar-benar ada?
Sebelum masuk ke situ, mungkin ada baiknya kita melihat beberapa teori alternatif yang berusaha menjelaskan mengenai makhluk ini.
Teori alternatif ini dibuat berdasarkan premis kalau tidak ada manusia yang bisa berubah menjadi serigala. Yang ada adalah salah interpretasi atau cerita hiperbolik yang diceritakan secara turun-temurun.
Ini adalah beberapa diantaranya:
Kasus manusia serigala yang mencolok terjadi di Prancis, awal abad XVII. Adalah Jean Grenier (13) yang merasa yakin dirinya manusia serigala. Di pengadilan Bordeaux, Grenier mengaku, 2 tahun sebelumnya membuat perjanjian dengan setan di hutan. Dengan kulit serigala yang menurut pengakuannya pemberian setan, tiap malam ia bisa berkeliaran sebagai serigala, namun di siang hari kembali ke bentuk manusia. Ia telah membunuh dan memangsa beberapa anak kecil yang sendirian di ladang, juga menculik bayi yang ditinggal di rumah.
Ada pendapat, manusia serigala timbul akibat halusinasi. Antara lain, pengaruh racun ergot yang dihasilkan oleh jamur “Claviceps purpurea” pada gandum. Ergot mengandung bahan serupa materi mentah untuk membuat LSD.
Pemahaman terhadap manusia serigala memasuki era baru menyusul keputusan terhadap Jean Grenier. Hakim-hakim di masa itu tidak mungkin lagi mengabaikan “koor” pendapat para dokter, yang yakin manusia serigala sebenarnya adalah penderita berbagai jenis dan tingkatan gangguan jiwa. Meski dokter Alfonso Ponce de Santa dari Spanyol masih menyebutnya sebagai gejala kemurungan jiwa akibat cairan tertentu yang dihasilkan empedu, yang diduganya telah menyerang otak.
 
Lain lagi pendapat paranormal terkemuka Prancis pada abad XIX Eliphas Levi, bahwa proses transformasi itu adalah suatu manifestasi simpati manusia terhadap naluri kebinatangannya. Menurutnya, manusia serigala tidak lebih dari tubuh nonfisik dan naluri ganas berbentuk serigala.
Kisah
 binatang jadi-jadian yang banyak terdengar dalam budaya masyarakat 
kita, ternyata juga terdapat di belahan lain bumi. Bahkan ada seorang 
tokoh dunia terkenal disebut pula sebagai salah satu pengidapnya. 
Benarkah makhluk demikian ada, bagaimana pula muasal kelahirannya?
Walaupun
 kedengarannya seperti sebuah kisah dalam film Holywood, namun, kisah 
mengenai manusia yang dapat berubah menjadi serigala dapat ditemukan di 
banyak negara di dunia.
Bahkan, kisah mengenai makhluk yang biasa dikenal dengan nama Werewolf atau Lycan ini bisa ditemukan di catatan-catatan Yunani kuno.
Begitu
 beragamnya manusia jadi-jadian di bumi ini. Mulai dari manusia harimau 
atau manusia beruang di kawasan Asia, manusia hyena yang hidup di 
Afrika, manusia anjing di hutan coyote dan diburu di Amerika Tengah, 
sedangkan manusia kadal terlihat berkeliaran di Selandia baru. 
Sama
 halnya dengan mitos babi ngepet atau leak dalam sebagian masyarakat 
kita, hingga orang Barat yang memfiksikannya dalam film semisal An American Werewolf in London (1981) dan Wolf (1994) yang diperani Jack Nicholson.
Ternyata
 semua binatang jadi-jadian itu memiliki karakter serupa. Misalnya, 
perubahan di malam hari, menularkan kemampuan berubah bentuk melalui 
tetesan darah dalam gigitan, luka yang terjadi dalam bentuk binatang 
juga muncul dalam wujud manusia, atau binatang jadi-jadian yang mati 
untuk segera kembali berubah jadi manusia.
Benarkah Manusia Serigala Akibat Dari kutukan?
Herodotus, sejarawan Yunani dari abad V SM, mengatakan pada kurang lebih 2.400 tahun lalu, bahwa penduduk di daerah yang sekarang bernama Lithuania dan Polandia, mengaku berubah menjadi manusia serigala selama beberapa hari dalam setahun.
Masa
 itu manusia serigala adalah manusia dengan dorongan kuat memangsa 
manusia lainnya. Melalui sihir mereka berubah menjadi serigala hitam 
untuk memudahkan mewujudkan niatnya. Sekali berubah, menurut kepercayaan
 lama, akan terus menyimpan kekuatan dan kelicikan serigala.
Baru
 di abad 1 SM Virgil sebagai penulis Latin yang pertama kali 
menyebut-nyebut soal takhayul ini, kemudian diikuti oleh Propertius, 
Servius, dan Petronius. Petronius yang kepala urusan hiburan zaman 
pemerintahan Kaisar Nero (54 – 68) bertutur tentang manusia serigala 
dalam bentuk sastra roman Satyricon. Dengan bumbu terang bulan, 
pekuburan, dan luka abadi setelah kembali jadi manusia, membuat roman 
itu sebagai bacaan hiburan.
Namun
 ada juga sebagian tradisi Roma dan Yunani menganggap manusia berubah 
jadi serigala sebagai hukuman dewa, karena ia telah mempersembahkan 
korban berupa manusia, seperti yang dikatakan Pliny seorang sejarawan 
masa itu (61 – 113).
Meski
 pada abad XVIII kisah tentang manusia serigala tidak lagi diterbitkan, 
bukan berarti orang berkurang minat terhadap manusia serigala. Justru 
kepercayaan itu demikian bertambah kuat, bahkan sering diterima sebagai 
kebenaran, bukan lagi sebuah fiksi.
Bagaimanakah Karakteristik Manusia Serigala?
Menurut
 legenda, pada saat bulan purnama, seorang manusia, dalam kondisi 
tertentu akan berubah menjadi serigala. Tubuhnya akan menjadi tinggi dan
 kuat. Matanya bersinar terang seperti hewan pada umumnya dan alisnya 
yang lebat akan bertemu di tengah. Mulutnya terlihat selalu kering, 
seperti orang yang kehausan.
Kulitnya kasar dan ditumbuhi bulu yang lebat. Telinganya berubah menjadi lancip seperti anjing dengan gelambir yang menggantung di lehernya. Bedanya dengan serigala asli, manusia serigala tidak memiliki ekor.
Salah satu metode untuk mengidentifikasi manusia serigala/werewolf dalam rupanya sebagai manusia adalah dengan melukai tubuhnya. Jika ia adalah manusia serigala, maka di bagian tubuh yang terluka akan terlihat adanya bulu seperti serigala.
Cara lainnya, menurut legenda Rusia, seorang manusia serigala/werewolf dapat dikenali dengan adanya bulu di bawah lidahnya.
Walaupun dalam film-film Holywood disebutkan kalau manusia serigala/werewolf bisa dibunuh dengan peluru perak, karakteristik ini tidak bisa ditemukan di dalam legenda.
Bagaimana cara berubah menjadi Manusia Serigala/Werewolf
Kulitnya kasar dan ditumbuhi bulu yang lebat. Telinganya berubah menjadi lancip seperti anjing dengan gelambir yang menggantung di lehernya. Bedanya dengan serigala asli, manusia serigala tidak memiliki ekor.
Salah satu metode untuk mengidentifikasi manusia serigala/werewolf dalam rupanya sebagai manusia adalah dengan melukai tubuhnya. Jika ia adalah manusia serigala, maka di bagian tubuh yang terluka akan terlihat adanya bulu seperti serigala.
Cara lainnya, menurut legenda Rusia, seorang manusia serigala/werewolf dapat dikenali dengan adanya bulu di bawah lidahnya.
Walaupun dalam film-film Holywood disebutkan kalau manusia serigala/werewolf bisa dibunuh dengan peluru perak, karakteristik ini tidak bisa ditemukan di dalam legenda.
Bagaimana cara berubah menjadi Manusia Serigala/Werewolf
Di
 Italia, Perancis dan Jerman, disebutkan kalau seseorang dapat berubah 
menjadi manusia serigala/werewolf dengan cara tidur di luar rumah pada 
saat bulan purnama musim semi yang jatuh pada hari rabu atau jumat 
tertentu.
Lalu, ada juga yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi manusia serigala/werewolf karena digigit oleh werewolf lain. Ini membuatnya menjadi sama seperti legenda Vampire. Ada lagi yang percaya kalau seseorang bisa berubah menjadi manusia serigala/werewolf karena dikutuk.
Tetapi, kebanyakan legenda percaya kalau transfigurasi seorang manusia menjadi werewolf terutama diakibatkan oleh kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas satanic atau sihir.
Pandangan ini meluas pada abad pertengahan di Eropa yang diiringi dengan perburuan manusia serigala/werewolf, vampire dan penyihir. Di Perancis sendiri, antara tahun 1520 hingga tahun 1630, ada sekitar 30.000 orang yang ditangkap karena dianggap sebagai manusia serigala/werewolf. Kebanyakan dari tersangka ini kemudian menjalani penyiksaan dan interogasi yang keji hingga tewas.
Walaupun sering dianggap sebagai aktifitas satanic, ada sebuah kisah yang cukup membingungkan.
Pada tahun 1692, seorang pria berusia 80 tahun yang bernama Thiess dari Livonia memberikan kesaksian di bawah sumpah kalau ia dan beberapa teman lainnya adalah werewolf yang disebutnya sebagai "Anjing pemburu Tuhan".
Ia mengklaim kalau mereka adalah perajurit yang diutus Tuhan untuk memburu para penyembah setan dan para penyihir. Thiess juga mengatakan kalau kelompok werewolf seperti dia juga terdapat di Rusia dan Jerman.
Kesaksian Thiess dianggap sebagai penghujatan terhadap Tuhan dan ia dihukum 10 kali cambukan karenanya
Menurut kepercayaan lama ada tiga macam manusia serigala. 
Pertama,
 yang memperolah kemampuan itu melalui keturunan. Konon, kutukan 
terhadap nenek moyang menjadikan setiap keturunannya menjadi manusia 
serigala. 
Kedua, orang yang dengan sukarela jadi manusia serigala dengan alasan dan tujuan jahat. 
Sedangkan
 yang terakhir adalah manusia serigala berhati lembut dan baik. 
Kondisinya yang tidak lazim, malah membuatnya merasa malu.
Sebenarnya,
 transformasi sering dilakukan oleh dukun-dukun suku tertentu dengan 
tujuan baik untuk mengatasi masalah di kelompoknya. Saat langka makanan,
 misalnya, si dukun bisa saja berubah wujud menjadi binatang jadi-jadian
 serupa makhluk yang akan diburu, supaya lebih mudah melacak buruan itu.
Ada
 juga yang tidak berubah wujud tetapi meminjam tubuh binatang untuk 
memata-matai, menyantet, atau sekadar untuk menakut-nakuti musuh.
Penjelasan Alternatif Tentang Manusia Serigala
 Sepertinya
 sulit mengabaikan keberadaan makhluk ini. Jika manusia serigala 
hanyalah sebuah cerita rakyat, dongeng atau rekaan Holywood, mengapa 
kisah penampakan makhluk ini bisa tersebar ke seluruh dunia sejak ribuan tahun yang lalu?
Sepertinya
 sulit mengabaikan keberadaan makhluk ini. Jika manusia serigala 
hanyalah sebuah cerita rakyat, dongeng atau rekaan Holywood, mengapa 
kisah penampakan makhluk ini bisa tersebar ke seluruh dunia sejak ribuan tahun yang lalu?Dan jika kisah werewolf baru muncul beberapa puluh tahun belakangan, mungkin kita bisa berargumen kalau televisi dan media yang telah menyebarkannya. Tetapi, sepertinya setiap wilayah di dunia, punya kisah manusia serigala/werewolfnya masing-masing.
Jadi, apakah makhluk yang disebut manusia serigala/werewolf benar-benar ada?
Sebelum masuk ke situ, mungkin ada baiknya kita melihat beberapa teori alternatif yang berusaha menjelaskan mengenai makhluk ini.
Teori alternatif ini dibuat berdasarkan premis kalau tidak ada manusia yang bisa berubah menjadi serigala. Yang ada adalah salah interpretasi atau cerita hiperbolik yang diceritakan secara turun-temurun.
Ini adalah beberapa diantaranya:
Kanibalisme Manusia Berjubah kulit serigala
Kasus manusia serigala yang mencolok terjadi di Prancis, awal abad XVII. Adalah Jean Grenier (13) yang merasa yakin dirinya manusia serigala. Di pengadilan Bordeaux, Grenier mengaku, 2 tahun sebelumnya membuat perjanjian dengan setan di hutan. Dengan kulit serigala yang menurut pengakuannya pemberian setan, tiap malam ia bisa berkeliaran sebagai serigala, namun di siang hari kembali ke bentuk manusia. Ia telah membunuh dan memangsa beberapa anak kecil yang sendirian di ladang, juga menculik bayi yang ditinggal di rumah.
Sejauh
 menyangkut perilaku kanibalisme, penyelidikan menunjukkan kebenaran 
pengakuannya. Namun dari sudut kedokteran, remaja ini digolongkan 
penderita lycanthropy. Kelainan jiwa ini menyebabkannya berkhayal 
tubuhnya berubah bentuk menjadi hewan. Namun karena menilik usianya yang
 masih belia, Grenier cuma dihukum kurungan seumur hidup di Biara 
Fransiskan, Bordeaux.
Perubahan
 Grenier dengan menyamar di bawah kulit serigala serupa dengan cara 
transformasi manusia beruang di Skandinavia yang menggunakan kulit 
beruang. Selain kulit binatang, konon ada alat lain, yaitu korset. Ada 
yang terbuat dari kulit asli binatang, ada yang dari kulit manusia yang 
dihukum gantung. Dua alat itu banyak dipakai di Prancis, Jerman, 
Skandinavia, dan beberapa negara Eropa Timur. “Benda sakti” lainnya adalah salep khusus berisi ramuan dari kelompok tanaman “solanaceae” yang membangkitkan halusinasi.
Selain
 itu ada lagi alat dan cara untuk bertransformasi yang berupa jimat, 
ramuan, dan mantera pemujaan pada iblis. Khusus pemakaian jimat, justru 
orang di sekitar si pemakai yang terpengaruh seakan-akan melihat manusia
 serigala, padahal si pelaku tidak berubah. Di luar saat bulan purnama, 
perubahan sering terjadi spontan dan lepas dari kendali pelakunya.
Penampilan
 si pelaku yang menakutkan, tindak kejahatannya yang mengerikan, dan 
terutama karena kengerian terhadap kekuatan setan, membuat manusia 
serigala jadi obyek yang harus diburu dan dimusnahkan. Penghukuman 
terhadap mereka terjadi di hampir sepanjang sejarah di Eropa. Malah 
pelaku kejahatan apa pun dengan mudahnya dapat dijuluki manusia 
serigala.
Pembunuhan
 massal sering disebut akibat kejahatan manusia serigala. Seperti yang 
menimpa Peter Stubbe di tahun 1590 (ada yang menyebut Peter Stump di 
tahun 1589) dari Bedburg, dekat Cologne. Ia dituduh sebagai serigala 
yang kanibal setidaknya pada dua pria, dua wanita hamil, dan tiga belas 
kanak-kanak, dan inses dengan adik perempuannya.
Hukuman
 yang diterimanya luar biasa. Setelah dicabik-cabik dengan penjepit, 
dilindas roda, dipancung, akhirnya tubuh tanpa kepala itu dibakar. 
Hukuman bakar hidup-hidup ternyata juga diberlakukan untuk gundik dan 
anak perempuannya.
Di
 Prancis dan Jerman, manusia serigala biasanya memang dibakar atau 
digantung. Seperti yang terjadi terhadap lebih dari 200 laki-laki dan 
perempuan Pirenea (antara Prancis dan Spanyol) di seputar abad XVI, 
karena diduga manusia serigala/werewolf.
Menurut
 Elton B. McNeil dalam The Psychoses (1970), demam berburu manusia 
serigala bisa disamakan dengan perburuan terhadap penyihir. Secara 
kejiwaan mereka yakin, orang akan diberkati bila ia mampu menangkap 
pelayan atau sekutu iblis. 
Tak
 heran, saat itu di Prancis banyak ditemukan manusia serigala kagetan. 
Dalam satu periode – antara 1520 – 1630 – di Prancis tercatat 30.000 
kasus manusia serigala.
Ada
 beberapa patokan untuk menentukan apakah seekor serigala jadi-jadian 
atau tidak. Konon, manusia serigala akan mempertahankan suara dan mata 
manusianya. Sedangkan menurut suku Indian, yang berubah jadi serigala 
hanya bagian kepala, tangan, dan kaki.
Dalam
 ujud manusia, ada beberapa ciri khas yang membedakannya dengan manusia 
biasa. Dua ujung alisnya saling bertemu di tengah, jari-jari tangannya 
yang panjang agak kemerahan, dengan jari tengah yang sangat panjang. 
Selain telinganya agak ke bawah dan sedikit ke belakang, tangan dan 
kakinya cenderung berbulu lebat.
Rasa
 takut terhadap manusia serigala lebih mudah dipahami dengan mengetahui 
alasan takut terhadap serigala. Sebelum abad XX di Eropa dan Asia Utara,
 serigala dianggap binatang paling cerdik yang berbahaya bagi manusia 
dan ternak. Apalagi bila serigala itu gila. Cukup sekali gigit korbannya
 bisa tewas mengerikan. Sampai-sampai ada institusi pemerintah Prancis 
yang khusus mengontrol serigala, paling tidak sejak pemerintahan 
Charlemagne (768 – 814), hingga abad ini.
Di
 Eropa pada abad pertengahan, serigala terkadang digantung bersebelahan 
dengan pelaku kejahatan di tiang gantungan, sebagai simbol 
ditaklukkannya kejahatan. Serigala pernah jadi masalah serius Irlandia 
abad XVII, sehingga sepotong kepala serigala sama nilai hadiahnya dengan
 kepala pemberontak.
Manusia Serigala Hanyalah halusinasi?
Ada pendapat, manusia serigala timbul akibat halusinasi. Antara lain, pengaruh racun ergot yang dihasilkan oleh jamur “Claviceps purpurea” pada gandum. Ergot mengandung bahan serupa materi mentah untuk membuat LSD.
Halusinasi
 akibat ergot banyak terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Itu tak 
lain karena masyarakat kebanyakan hanya bisa mengkonsumsi biji gandum 
yang terkontaminasi, sementara gandum bersih disimpan hanya untuk 
bangsawan. Maka, tanpa pengalaman atau ilmu sihir, bila memakan 
biji-bijian itu orang bisa merasa jadi katak atau serigala.
Satu
 kisah tragis terjadi tahun 1951 di Pont St Esprit di Rhone Valley, 
dengan korban keracunan ergot +300 orang. Lima orang mati, sedangkan 
kebanyakan cacat seumur hidup. Mereka yang cacat mengaku, telah 
mengalami halusinasi mengerikan. Ada pria yang merasa seolah-olah 
otaknya dilahap segerombolan ular merah. Ada pula yang sanggup 
membebaskan diri dari jaket pengikat orang gila sampai 7x, namun rontok 
giginya karena menggigit putus tali pengikat dari kulit yang 
membelenggunya, dan yang tidak kalah unik mereka mampu membengkokkan dua
 batang teralis besi di jendela rumah sakit! Alasannya, pria itu merasa 
dikejar-kejar harimau.
Pendapat
 lain menduga manusia serigala adalah akibat persepsi keliru terhadap 
penyakit keturunan congenital porphyria. Menurut dr. Lee Illis dari Guy 
Hospital, London, pengidapnya amat tak tahan terhadap cahaya (karena itu
 mereka hanya bisa keluar malam hari), giginya berwarna merah atau 
coklat kemerahan, dan menunjukkan gejala gangguan jiwa (dari histeris 
ringan hingga depresi maniak). Akibat borok pada luka lambat laun 
mengubah bentuk tangan mereka menjadi serupa cakar.
Namun,
 pendapat ini disanggah cendekiawan Almotarus, yang menjelaskan manusia 
serigala dalam bentuk manusia memiliki ciri khusus berupa mata cekung 
dan kering, serta kulit pucat. Selain itu luka pada kulit penderita jauh
 berbeda dengan kulit serigala.
Roh jahat dalam perjalanan astral yang merasuki Manusia Serigala
Pemahaman terhadap manusia serigala memasuki era baru menyusul keputusan terhadap Jean Grenier. Hakim-hakim di masa itu tidak mungkin lagi mengabaikan “koor” pendapat para dokter, yang yakin manusia serigala sebenarnya adalah penderita berbagai jenis dan tingkatan gangguan jiwa. Meski dokter Alfonso Ponce de Santa dari Spanyol masih menyebutnya sebagai gejala kemurungan jiwa akibat cairan tertentu yang dihasilkan empedu, yang diduganya telah menyerang otak.
Maka untuk memudahkan dibedakanlah antara makhluk mitos manusia serigala dan penderita kejiwaan (lycanthrope).
Lycanthropy
 berakar dari kata Yunani lycos artinya serigala dan anthropos atau 
manusia. Meski ada yang menyebut secara berbeda. Robert Burton dalam 
buku pengobatan klasik The Anatomy of Melancholy (1621) misalnya, 
menggunakan istilah kegilaan terhadap serigala.
Mula-mula
 lycanthrope dipakai untuk menggambarkan fenomena kuno berupa kemampuan 
orang bermetamorfosis jadi binatang. Namun lama-lama istilah itu 
diaplikasikan khusus untuk orang yang di alam subnormal yakin mampu 
berubah bentuk. Keyakinan itu dikuatkan dengan dorongan bersikap sadis 
dan obsesi terhadap darah dan daging yang terus bertahan dari waktu ke 
waktu di berbagai tempat – bahkan di negara beradab. Selera terhadap 
daging manusia itulah yang mengubah manusia menjadi monster. Namun 
secara nyata penderita lycanthrope tidak pernah berubah bentuk, suara, 
dan perilaku menjadi serigala.
Mengenai
 penampilannya yang tetap manusia, pada abad XV – XVI penderita 
lycanthrope berkilah, bahwa bulu-bulu mereka tumbuh di bawah kulit. 
Seperti yang terjadi di Padua, Spanyol, tahun 1541, ketika seorang 
petani dengan keji membunuh dan mengoyak-ngoyak tubuh beberapa orang 
korbannya. Saat tertangkap, ia mengaku sebagai serigala meski secara 
fisik tidak berujud binatang. Itu tak lain karena bulu-bulunya 
tersembunyi di bawah, bukan di atas, kulit. Untuk membuktikan ucapannya,
 penduduk segera memotong lengan dan kakinya. Alhasil, kekecewaan yang 
didapat, karena yang ada cuma darah, otot, dan tulang biasa.
Malah
 dalam buku klasik tentang sadisme, masokisme, dan lycanthropy Man into 
Wolf, antropolog Inggris Dr. Robert Eisler menyebut kemungkinan Adolf Hitler sebagai penderita lycanthropy. Ia merujuk pada kesaksian bagaimana sang Fuhrer memiliki kebiasaan menggigit karpet saat mengamuk.
Sedangkan
 manusia serigala/werewolf adalah orang yang dengan kekuatan sihir atau 
mantera khusus dipercaya mampu mengubah diri menjadi serigala. Ia 
benar-benar serupa serigala baik keganasan, kekuatan, kelicikan, dan 
kecepatan larinya. Ia bisa bertahan dalam kondisi itu selama beberapa 
jam saja atau bahkan permanen.
Pendapat
 yang menguatkan keberadaan manusia serigala didukung oleh spiritualis 
Rose Gladden dengan dasar pemikiran perjalanan astral. “Katakanlah
 ada orang yang pada dasarnya jahat, suka dengan hal-hal yang 
mengerikan. Saat ia melakukan perjalanan astral, roh jahat yang banyak 
berkeliaran bebas di udara akan menangkap, mengubahnya menjadi serigala 
atau binatang lainnya, dan memanfaatkannya untuk tujuan keji.”
Mungkinkah Faktor Penyebab Utama Karena Dorongan bebas nilai?
Mungkinkah Faktor Penyebab Utama Karena Dorongan bebas nilai?
Lain lagi pendapat paranormal terkemuka Prancis pada abad XIX Eliphas Levi, bahwa proses transformasi itu adalah suatu manifestasi simpati manusia terhadap naluri kebinatangannya. Menurutnya, manusia serigala tidak lebih dari tubuh nonfisik dan naluri ganas berbentuk serigala.
Senada dengan itu, John Godwin, penulis Unsolved: The World of the Unknown,
 lebih menyoroti dorongan dalam diri manusia. Jujur saja, sebenarnya 
manusia memiliki sifat buruk serupa serigala yang selama ini ditekan 
untuk tidak muncul. “Dengan berubah, mereka bebas dari wujud fisik 
manusianya yang mengalangi mewujudkan dorongan dan keinginan kuat tanpa 
perlu merasa bersalah atau takut. Dalam wujud binatang, tidak ada lagi 
tabu yang harus dijaga. Karena binatang memang tidak mengenal tabu.”
Sedangkan
 James VI dari Skotlandia dalam Daemonologie (1597), melihat penyebabnya
 adalah segunung masalah yang dihadapi manusia mulai dari bencana alam 
dan cuaca buruk, gagal panen, serangan hama, dan kejahatan yang 
meningkat. Semua itu perlu seseorang atau sesuatu untuk disalahkan. 
Gampangnya, serigala dijadikan kambing hitam. Selain itu adalah 
ketidaksiapan penduduk untuk melepaskan kepercayaan atas makhluk sejenis
 itu membuat manusia serigala terus eksis dalam waktu lama.
Richard Carrington, penulis Mermaids and Mastodon
 menyamakan alasan di balik kepercayaan akan manusia serigala dengan 
kepercayaan primitif, bahwa monster sebenarnya bentuk yang diciptakan 
manusia sendiri, untuk mengkompensasikan posisinya sendiri yang demikian
 kecil di alam semesta.
Saat
 peradaban makin maju, mitos binatang menakutkan pun lenyap. Contohnya, 
suku Indian Sioux di Dakota Utara, AS, yang dulu percaya akan adanya 
binatang pemangsa manusia. Tapi, keturunannya di abad ini melupakan 
mitos itu. Menurut mereka, takhayul itu lahir akibat rasa takut terhadap
 mastodon yang berkeliaran di dataran Dakota.
Jadi apakah makhluk ini berasal dari aktivitas sihir?
Ataukah makhluk ini seekor cryptid yang belum dikenal?
Namun, pertanyaan terpentingnya adalah, apakah manusia bisa berubah menjadi hewan?
Jika semua teori di atas tidak bisa menjelaskannya, maka saya rasa, jawaban paling "masuk akal" adalah: Manusia Serigala/Werewolf memang ada dan ya, manusia bisa mengalami transfigurasi menjadi hewan dengan melakukan sihir tertentu.
Tapi, jika kalian tidak mempercayai adanya sihir yang bisa menyebabkan seorang manusia mengalami transfigurasi menjadi hewan, maka saya tidak punya teori lagi untuk dikemukakan.
Ataukah makhluk ini seekor cryptid yang belum dikenal?
Namun, pertanyaan terpentingnya adalah, apakah manusia bisa berubah menjadi hewan?
Jika semua teori di atas tidak bisa menjelaskannya, maka saya rasa, jawaban paling "masuk akal" adalah: Manusia Serigala/Werewolf memang ada dan ya, manusia bisa mengalami transfigurasi menjadi hewan dengan melakukan sihir tertentu.
Tapi, jika kalian tidak mempercayai adanya sihir yang bisa menyebabkan seorang manusia mengalami transfigurasi menjadi hewan, maka saya tidak punya teori lagi untuk dikemukakan.
Karena
 itu pendapat mengenai manusia serigala/werewolf hanya takhayul belum 
mencapai kata putus. Jika benar itu sekadar ciptaan manusia, mengapa 
kisah itu bertahan sekian lama? Apa pula yang membuat sejarawan/ilmuwan 
demikian getol berkutat memecahkannya?
Bagaimana bro, kalian percaya dengan keberadaan Manusia Serigala atau Werewolf?
Sumber: wikipedia, misteridunia, geovedi
 






boleh download ga gambarnya
BalasHapus